Minggu, 17 Oktober 2010

MITRA YANG SEIMBANG

Bacaan hari ini: 2 Korintus 6 Kita perlu berteman dengan semua orang, tetapi kita harus memilih partner (mitra atau pasangan) yang seimbang. Artinya, kita perlu menjalin kebersamaan yang lebih intensif dengan orang-orang yang bisa memberi pengaruh positif terhadap pola pikir dan pola hidup kita. Mitra yang paling berpengaruh terhadap hidup kita adalah suami/istri. Bila kita salah memilih suami/istri, akibatnya akan fatal. Salomo, raja Israel yang paling bijaksana, akhirnya goyah imannya karena dia menikahi banyak perempuan asing (1 Raja-raja 11:1-8).Di samping suami/istri, mitra yang bisa berpengaruh besar mencakup mitra kerja/usaha, orang-orang yang serumah dengan kita, serta teman dekat. Semakin dekat suatu hubungan, semakin besar pengaruh mitra kita terhadap diri kita. Pengaruh yang bisa kita alami bukan hanya menyangkut “isi” iman, tetapi juga menyangkut penerapan iman dalam berpikir dan bertindak.Di satu sisi, pentingnya mitra yang seimbang itu bukan hanya mengharuskan kita mencari mitra yang seiman, tetapi juga mitra yang dapat bersama-sama berjuang untuk melakukan kehendak Allah. Perlu diperhatikan bahwa mitra yang seiman tetapi biasa bermain kotor dalam bisnis bukanlah mitra yang seimbang. Di sisi lain, kita tetap harus menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang yang tidak seiman, tetapi kita harus membatasi diri agar pola pikir dan pola hidup kita tidak terpengaruh oleh kekafiran. Sejauh tidak mempengaruhi iman dan penerapan iman, kita boleh dan perlu bekerja sama secara terbatas (dalam hal waktu maupun dalam hal keterlibatan) dengan orang-orang yang tidak seiman agar kita bisa menjadi garam dan terang bagi dunia ini dan agar kesempatan memberitakan Injil tetap terbuka. 2 Kor 6:14 “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?