Bacaan Alkitab : Matius 2:1-12
Pencarian Orang-orang Majus akan Raja yang baru dilahirkan tidak sia-sia. Ketika mereka bertemu dengan Yesus kecil, mereka sangat bersukacita, lalu mereka sujud menyembahnya dan memberikan persembahan.
Perjalanan Orang-orang Majus yang panjang dan lama ber¬buahkan hasil yang manis. Para ahli perbintangan yang pan¬dai ini bukan hanya ingin tahu apa arti Bintang Timur yang sinarnya begitu indah, tetapi yang terutama adalah mereka ingin menyembah Sang Raja yang kelahirannya ditandai oleh bintang tersebut. Akhirnya, Bintang Timur itu memandu me¬reka sampai mereka bertemu dengan Yesus Kecil, Sang Raja di atas segala raja dan mereka sangat bersukacita. Luapan sukacita itu dinyatakan dengan penyembahan mereka kepada Tuhan Yesus serta pemberian persembahan berupa mas, kemenyan dan mur.
Sukacita seharusnya kita rasakan ketika kita menyambut Natal—hari ke-lahiran Yesus Kristus, Tuhan, Juruselamat dan Raja kita. Luapan sukacita kita pun seharusnya dinyatakan melalui persembahan diri kita kepada Tuhan de¬ngan menyembah Dia serta mempersembahkan persembahan yang terbaik bagi-Nya. Marilah kita bersukacita saat merayakan Natal. Jangan sampai sukacita kita dicuri oleh kesibukan-kesibukan mempersiapkan acara Natal atau dicuri oleh kelelahan kita, sehingga saat istimewa ini terlewati begitu saja tanpa makna mendalam. Tahun ini, ketika kita masih diberi kesempatan merayakan Natal, marilah kita merayakannya dengan sukacita. Marilah kita merayakan Natal bukan dengan pesta pora, tetapi dengan sukacita yang melimpah dari dalam hati kita, karena kita tahu bahwa di hari Natal inilah Juruselamat kita telah lahir. Selamat bersukacita, karena Natal adalah saat yang tepat untuk bersukacita!
Mazmur 9:2-3
“Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi.”
Senyum Surgawi : PEMAKSAAN
Amin masuk ke sebuah restoran bersama anjing kecilnya. Pegawai restoran berkata, "Maaf Pak, tidak boleh membawa binatang ke sini." Amin menolak dan berkata, "Ini anjing bukan sembarang anjing lho ... dia ini istimewa .... Dia bisa bermain piano!" "Oke! Kalau Anda bisa membuktikan kehebatannya, anjing Anda boleh tetap berada di dalam restoran ini dan dapat minum gratis!"
Amin membawa anjingnya duduk di kursi piano. Anjing kecil itu langsung beraksi memainkan lagu-lagu Mozart, Ragtime, dan lain-lain. Pegawai restoran dan pengunjung sangat menikmati permainannya.
Tiba-tiba seekor anjing besar masuk ke restoran itu dan menggigit leher anjing kecil itu sambil diseret ke luar dari restoran. Pegawai restoran yang bingung bertanya kepada Amin, "Apa yang terjadi?"
Dengan tenang Amin menjawab, "Ohhh, itu Ibunya. Dia ingin anaknya itu menjadi dokter gigi!"
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
( 1 Petrus 5:2)