BELAJAR
Amsal 18: 15
“Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan.“
Amsal 15: 2
“Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan.“
Kita semua bisa bersyukur kepada Tuhan akan tempat yang kita tuju. Ia memberikan kita hikmat dan perintah dari firman-Nya. Situasi kita adalah refleksi dari seberapa baik kita menggunakan pengetahuan yang Tuhan berikan kepada kita. Jika kita ingin mencapai lebih lagi, kita harus belajar lebih lagi.
Tidak ada yang tidak bisa kita pelajari saat ini. Masalah yang kita hadapi adalah apakah kita mau mempelajarinya dan benar- benar melakukannya. Cara terbaik untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan menentukan apa yang benar- benar Anda butuhkan untuk menjadi lebih sukses dalam tugas Anda saat ini. Anda ingin untuk merubah informasi dasar menjadi kebijaksanaan dan pengertian dan menerapkannya dalam hidup Anda, jika sudah begitu, langit adalah batas Anda!
KONSISTENSI
2 Timotius 4: 7
“Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.“
Roti begitu mudah dikenali sampai bahkan Yesus menyebut diriNya, “ Roti Kehidupan”. Tetapi apakah Anda tahu bahwa salah satu roti tertua di dunia adalah “ Roti datar padang gurun“, yang disiapkan Musa dan keluarganya di padang gurun? Dibuat hanya dari 4 bahan dasar, roti ini dapat dibuat dengan cepat, sebelum keadaan yang buruk mungkin muncul.
Di dalam hidup kita ini penuh dengan para pemulai, tetapi berapa dari kita yang akhirnya tiba di garis finish? Setiap orang sudah mengatur rambutnya dengan rapi, menyeterika baju mereka sebelum start dimulai, tetapi bagaimana seseorang mengakhiri pertandinganlah yang penting. Kita dipangggil untuk mengakhiri pertandingan kita, bukan hanya menjaga iman kita. Ijazah tidak diserahkan di hari pendaftaran, mereka diserahkan di hari kelulusan.
Kita semua mengawali pertandingan iman ini dengan keinginan untuk mengakhirinya dengan baik, tetapi hanya sedikit yang akhirnya berjalan dengan piala di tangan. Rasul Paulus berhasil mencapai garis akhir dari pertandingan yang telah Tuhan tetapkan secara berkemenangan. Tidaklah penting bahwa ia memulainya terlambat; yang penting adalah bahwa ia berhasil mengakhirinya.
Kita harus berkomitmen bahwa kita akan mengakhiri pertandingan kita dengan menjadi lebih baik dan lebih kuat dari saat kita memulai. Walaupun kita akan menemui ujian dan halangan, kita dapat menggunakan mereka sebagai batu pijakan untuk menyelesaikan pertandingan kita. Di garis akhir, sang Raja sendiri yang akan menyerahkan Anda upah kehidupan Anda; dan Anda akan tahu bahwa segala jerih payah Anda selama ini tidaklah sia- sia. Biarlah kita semua tiba di garis finish dengan menjadi lebih kuat dari saat kita memulai.