Minggu, 20 Maret 2011

MELEPASKAN KETENTRAMAN DAN KENYAMANAN

Mazmur 27: 10- 11
”Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku. Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku.“
Saya pertama kali melihat istri saya saat ia berumur 19 tahun. Ia adalah anak seorang petani yang cantik, bersemangat, dan menarik, yang biasa bermain organ pada hari minggu. Saya mendapat kencan dengan Arvella DeHaan, dan dari situlah saya tahu dimana istri saya dahulu tinggal.
Ia tinggal di pertanian yang terpencil. Satu- satunya cara ke rumahnya adalah melewati sebuah jalan satu jalur, yang sempit, dan berdebu. Selama jalannya kering, tidak ada masalah, tetapi jika hujan, jalannya menjadi lumpur. Saat musim dingin jalan itu juga sering kali ditutupi lumpur. Tetapi saya tidak pernah membiarkan lumpur atau salju menghalangi saya mengantarkan pacar saya! Sering kali saya meninggalkan ketentraman dan kenyamanan dari mobil saya demi mengantar wanita impian saya.
Determinasi luar biasa seperti itu sudah menjadi kesaksian bagi hidup saya. Setiap saat saya ada hal yang menarik perhatian saya, dan mengisi saya dengan gairah, hal itu pasti hal yang susah untuk diraih. Atau setidaknya jalan yang menuju ke sana sangatlah sulit.
Mempunyai mimpi yang hampir tidak mungkin yang diberikan oleh Tuhan tidak permah membawa kita ke kenyamanan. Jadi jangan pernah berpikir bahwa menjadi seorang pemikir kemungkinan adalah hal yang mudah dan nyaman! Malah sebaliknya. Hal ini adalah panggilan salib Anda. Bersedia untuk menyangkal diri Anda, memikul salibnya, dan mengikuti Tuhan.
Saat Tuhan memberikan Anda sebuah proyek, yakinlah bahwa hal itu akan sulit, tetapi Tuhanlah yang akan memberikan kekuatan bagi kita.
Jika proyek Anda hampir tidak mungkin, kemungkinannya adalah proyek itu berasal dari Tuhan!